Minggu, 15 September 2013

Triangle Assessment


Pentingnya Triangle Assessment Sebagai Landasan Penentuan Tindakan


Assesment adalah Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu dan solusi yang diusulkan akan menjadi landasan bagi sebuah proyek, program, atau kegiatan tertentu. Dari devinisi ini, assessment dapat dimasukkan dalam rangkaian baik penanganan maupun mitigasi bencana. Dengan dilakukannya assessment ini maka petugas yang akan diterjunkan kelapangan sudah dapat mengestimasikan berapa jumlah pengungsi, fasilitas kesehatan yang dapat digunakan, jumlah kerusakan rumah, fasilitas penampungan yang dapat digunakan, sarana komunikasi, petugas yang akan diturunkan, logistic yang dibutuhkan dan akses jalan yang bisa dilewati untuk segera sampai di lokasi bencana itu sendiri. petugas yang melakukan assessment ini merupakan petugas yang harus pertama kali diterjunkan ke lokasi bencana dan akan bertahan di lokasi bencana sampai selesai masa tanggap darurat bencana untuk mengupdate keseluruhan data yang dibutuhkan sebagai landasan dasar penentuan program seanjutnya bisa digantikan yang lain untuk assessment berkala. Mereka bisa didampingi oleh tim reaksi cepat untuk melakukan pertolongan pertama maupun evakuasi cepat pada korban yang membutuhkan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
Seperti yang banyak orang katakana bahwa Indonesia merupakan supermarket bencana. Walaupun semua orang pasti tidak mau untuk membelinya. Di Indonesia bencana sangat beragam mulai dari banjir, kekeringan, tsunami, gunung meletus, angin putting beliung dsb. Bencana tidak dapat kita hindari namun dapat kita cegah. Seperti yang bisa kita lihat bersama dalam proses tanggap darurat bencana tahun 2004 di Aceh pemerintah bisa dikatakan masih belum siap untuk menangani bencana yang berskala besar. dengan adanya triangle Assessment maka akan mempermudah pelayanan baik di bidang mitigasi bencana sampai pada tahap terakhir bencana itu sendiri. bagan Triangle assessment yakni  Assessment cepat, Assessment menyeluruh, dan Assessmen berkala.

Seperti yang ditunjukkan pada bagan diatas, assessment sendiri terbagi menjadi tiga bagian dalam satu bagan.  Pertama yakni assessment cepat yang dilakukan pada saat bencana. Pada saat bencana tim ini bisa turun ke lokasi bencana pertama kali untuk menggali data secepat mungkin dalam rangka tanggap darurat bencana. Data harus segera dikirim ke bagian tanggap darurat sebagai acuan penerjunan personil dan logistic selanjutnya. Ke-dua yakni assessment menyeluruh yang berguna untuk menentukan menunjang pelaksanaan tanggap darurat bencana. Dari assessmen inilah kta harus mengetahui keseluruhan dari bencana yang terjadi mulai dari jumlah korban, jumlah pengngsi, kelayakan lokasi pengungsian, MCK, kebutuhan logistic, dapur umum, estimasi jumlah kerugian, tingkat kerentanan, dan potensi masyarakat.  Terakhir yakni assessment berkala, ini untuk menggali data mengenai akses jalan, potensi bencana, potensi masyarakat, dan titik aman jika terjadi bencana. Dengan adanya triangle assessment ini saya berharap bisa menjadi jawaban atas lemahnya penangan bencana di Indonesia selama ini.