Pentingnya
Triangle Assessment Sebagai Landasan Penentuan Tindakan
Assesment adalah
Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu dan solusi yang diusulkan
akan menjadi landasan bagi sebuah proyek, program, atau kegiatan tertentu. Dari
devinisi ini, assessment dapat dimasukkan dalam rangkaian baik penanganan
maupun mitigasi bencana. Dengan dilakukannya assessment ini maka petugas yang
akan diterjunkan kelapangan sudah dapat mengestimasikan berapa jumlah
pengungsi, fasilitas kesehatan yang dapat digunakan, jumlah kerusakan rumah,
fasilitas penampungan yang dapat digunakan, sarana komunikasi, petugas yang
akan diturunkan, logistic yang dibutuhkan dan akses jalan yang bisa dilewati
untuk segera sampai di lokasi bencana itu sendiri. petugas yang melakukan
assessment ini merupakan petugas yang harus pertama kali diterjunkan ke lokasi
bencana dan akan bertahan di lokasi bencana sampai selesai masa tanggap darurat
bencana untuk mengupdate keseluruhan data yang dibutuhkan sebagai landasan
dasar penentuan program seanjutnya bisa digantikan yang lain untuk assessment
berkala. Mereka bisa didampingi oleh tim reaksi cepat untuk melakukan
pertolongan pertama maupun evakuasi cepat pada korban yang membutuhkan untuk
menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
Seperti yang banyak
orang katakana bahwa Indonesia merupakan supermarket bencana. Walaupun semua
orang pasti tidak mau untuk membelinya. Di Indonesia bencana sangat beragam
mulai dari banjir, kekeringan, tsunami, gunung meletus, angin putting beliung
dsb. Bencana tidak dapat kita hindari namun dapat kita cegah. Seperti yang bisa
kita lihat bersama dalam proses tanggap darurat bencana tahun 2004 di Aceh
pemerintah bisa dikatakan masih belum siap untuk menangani bencana yang
berskala besar. dengan adanya triangle Assessment maka akan mempermudah
pelayanan baik di bidang mitigasi bencana sampai pada tahap terakhir bencana
itu sendiri. bagan Triangle assessment yakni Assessment cepat, Assessment menyeluruh, dan Assessmen berkala.
Seperti
yang ditunjukkan pada bagan diatas, assessment sendiri terbagi menjadi tiga
bagian dalam satu bagan. Pertama yakni
assessment cepat yang dilakukan pada saat bencana. Pada saat bencana tim ini
bisa turun ke lokasi bencana pertama kali untuk menggali data secepat mungkin
dalam rangka tanggap darurat bencana. Data harus segera dikirim ke bagian
tanggap darurat sebagai acuan penerjunan personil dan logistic selanjutnya.
Ke-dua yakni assessment menyeluruh yang berguna untuk menentukan menunjang
pelaksanaan tanggap darurat bencana. Dari assessmen inilah kta harus mengetahui
keseluruhan dari bencana yang terjadi mulai dari jumlah korban, jumlah
pengngsi, kelayakan lokasi pengungsian, MCK, kebutuhan logistic, dapur umum,
estimasi jumlah kerugian, tingkat kerentanan, dan potensi masyarakat. Terakhir yakni assessment berkala, ini untuk
menggali data mengenai akses jalan, potensi bencana, potensi masyarakat, dan
titik aman jika terjadi bencana. Dengan adanya triangle assessment ini saya
berharap bisa menjadi jawaban atas lemahnya penangan bencana di Indonesia
selama ini.