Sabtu, 23 April 2011


Candi brahu terletak di desa Bejijong,kec. Trowulan,kab. Mojokerto. Seperti bangunan-banguan kuno yang terdapat di Trowulan. Candi Brahu terbuat dari bata yang direkatkan satu sama lain dengan sistem gosok. Denah bangunan bujur sangkar dan arah hadapnya ke barat dengan azimut 2270. Ukuran bangunan : tinggi 25,7m serta lebar 20,70 m.Denah candi brahu berukuran 10×10,50 m dan tinggi 9,6 m. Di dalamnya terdapat bilik berukuran 4×4 m, namun kondisilantainya telah rusak.
Candi Brahu terletak  Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang terletak di jalan raya Mojokerto-Jombang,  masuk ke arah utara yang jalannya agak kecil dan beraspal, Candi Brahu  berada di sisi kanan jalan kecil dan jaraknya tidak sampai 2 km  dari jalan raya provinsi. Struktur bangunan candi terdiri dari kaki,tubuh dan atap. Kaki candi terdiri dari bingkai bawah,tubuh serta bingkai atas. Bingaki tersebut terdiri dari palipit rata, sisi genta dan setengah lingkaran. Dari penelitian yang terdapat pada kaki candi diketahui terdapat susunan bata yang strukturnya terpisah, di duga sebagai kaki candi yang dibangun pada masa sebelumnya. Ukuran kaki candi lama ini 17x17m dengan demikian struktur kaki yang tampak sekarang merupakan tambhan dari bangunan sebelumnya. Kaki candi Brahu terdiri dari dua tingkat dengan selasarnya serta tangga di sisi barat yang belum diketahui bentuknya dengan jelas. Bagian tubuh candi Brahu sebagian   merupakan batu yang dipasang pada masa pemerintahan Belanda.
Atap candi brahu tingginya kurang lebih 6 m. Pada sudut tenggara atap terdapat sisa hiasan berdenah lingkaran yang diduga sebagai bentuk stupa. Berdasar gaya bangunan serta profil sisa hiasan berdenah lingkaran pada atap candi yang diduga sebagai bentuk stupa para ahli menduga bahwa candi brahu bersifat Budhis dan umurnya lebih tua dari candi-candi yang ada disitus Trowulan,  dasar dugaan ini adalah, Prasasti  Alasantan yang dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok,  yang isinya menyebutkan nama sebuah bangunan suci yaitu, waharu atau warahu yang diduga asal nama candi Brahu, dan Candi brahu dipugar pada tahun anggaran 1990/1991 s/d 1994/1995.
Menurut denah Candi Brahu berukuran 10 x 10,50 m, dan tinggi 9,6 m di ruang dalam terdapat bilik berukuran 4 x 4 m,  di sekitar candi ditemukan sisa-sisa arang, kemudian dianalisa oleh Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)  Yogyakarta, hasilnya menunjukkan pertanggalan radio carbon arang Candi Brahu, berdiri pada masa tahun 1410 hingga tahun  1646.
Bagi pengunjung yang ingin melihat,  Candi Brahu bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,  melewati jalan raya Mojokerto-Jombang kearah Utara lewat jalan kecil, sebelum sampai ke tujuan sekitar 1 km pengunjung dapat berhenti sejenak untuk melihat Candi Gentong yang masih di pugar.

Tidak ada komentar: