Minggu, 27 November 2011

Kebudayaan Klasik & Islam Indonesia


Deskripsi Lokasi (Wilayah Pengamatan)

Lokasi pertama yang kelompok kami tuju adalah Balai Desa Penataran, kecamatan Nglegok – Kabupaten Blitar. Balai desa tersebut adalah tujuan pertama kami sebelum menuju ke Candi Penataran, kompleks Makam Umum, Museum Penataran, Makam Syech Subachir dan Makam Syech Sentono Dhowo.
Deskripsi Temuan Data
Dibawah ini adalah beberapa data dari hasil observasi kelompok kami di sekitar Desa Penataran, data-data tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
  • Masjid Makam Syech Subachir
Masjid ini ditemukan dan dibangun oleh “X”(anonim) yang makamnya terletak di depan pintu masjid. Syech Subachir ini adalah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa (sumber: Eko Sadewo - ReMas). Agenda rutin dari masjid Syech Subachir adalah mengadakan istighozah setiap malam Jum’at Legi, pagi setelah sholat shubuh sampai sholat dhuhur, dan di malam harinya diadakan khatam Al- Qur’an (sumber: Bapak Rahadi – Juru Kunci).
batu peresmian makam
penemu makan Syeh Ahmad Subakir. makam ini terletak di pelataran masjid tepat di sebelah makam Syeh A Subakir

tampak depan makam Syeh Subakir
  • Museum Penataran
Adalah Museum yang dibangun pada tahun 1995 diperuntukkan menjadi tempat alokasi koleksi dari candi dan potongan relief dari Candi-Candi di sekitar Kabupaten Blitar, dan dari sekitar Candi Penataran. Berbagai koleksi dari Museum tersebut dipindahkan dari sekitar Candi Penataran dan sekitar Blitar, dari tahun 1997 hingga 1998 (Sumber : Ibu Siti - Penjaga Museum).
Pintu masuk musium penataran








  • Loka Panca Karsa
Adalah sebuah bangunan yang diresmikan oleh Gubernur Kediri, Sularso pada November 1991. Bangunan ini didirikan untuk mengingatkan generasi sekarang untuk selalu mengingat perjuangan Indonesia sebelum dan sesudah merdeka. Pada saat ini fungsi dari Pancakarsa adalah sebagai diorama permasyarakatan, terkadang juga digunakan sebagai tempat pertemuan masyarakat untuk rapat para petinggi Kediri. (Sumber: Pak Soel - penjaga warung).






  • Candi Penataran
Adalah selain digunakan sebagai objek wisata juga digunakan untuk melaksanakan upacara Seribu Seruling yang dilaksanakan setiap sekali disetiap bulannya di setiap malam bulan purnama. Upacara tersebut menampilkan kesenian Jawa yang merupakan tarian-tarian daerah dan nyanyian daerah. Upacara seribu seruling baru dilaksanakan sekitar dua tahun yang lalu, jadi masih merupakan agenda kota yang baru. Candi Penataran adalah candi Hindu yang beraliran Siwaisme, maka dari itu setiap satu tahun sekali setiap Hari Raya Nyepi banyak orang Bali berkunjung ke Candi Penataran untuk berdoa. (sumber: Bapak Sumirin - pemilik warung dikompleks Candi Penataran).































  • Makam Sentono Dhowo
Merupakan makam para syech yang ada di penataran. Selain makam ini ada pula tiga makam lain yang tersebar, yaitu di dekat masjid penataran dan gunung kelud. Dua makam terletak di dusun sumber krecek desa Penataran, satu lagi terletak di kaki gunung Kelud. Ada juga sebagian orang yang membakar dupa untuk mengharapkan sesuatu disana. Walaupun mereka islam akan tetapi masih mempertahankan tradisi-tradisi kejawen (sumber: Pak Judi dan Pak Topa, penjaga makam).
makam syeh Badruzzaman

nissan Syeh Badruzzaman yang sampai sekarang belum ada yang bisa membacanya untuk memastikan tanggal wafatnya

Syeh Baduzzaman sampai sekarang tidak ada yang mengetahui kapan tanggal wafatnya.
sisa sajen yang ada di makam
makam Syeh Badrul'alim & syeh Badruddin
penamaan pada makam

penamaan pada makam
makam penjaga pesarehan terdahulu
Gentong air yang dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan penyakit terletak antara ketiga makam
dipercaya masyarakat bahwa yang dimakamkan ini merupakan wali Allah yang berasal dari tanah arab
penamaan pada makam
  • Rutinitas Pengajian Masyarakat Dusun Nglegok (Istighozah)
Agenda pengajian ini diadakan setiap hari Jumat pahing, siang hari sampai sore hari. Kegiatan ini dihadiri oleh para isteri dari warga Dusun Ngaglek ini. Susunan acara dari kegiatan pengajian ini adalah pembukaan beserta sambutan, doa-doa pembuka, ceramah (Ibu Nafi’ah) dari desa Kuwut, istighozah. (Sumber: Ibu Sunarmi – Pemilik Rumah). Lalu pengajian yang diadakan setiap satu Minggu sekali adalah acara Yasinan. Selain itu ada juga acara yang diadakan oleh anak-anak TPA dan TPQ yaitu dziba’an.
  • Selain itu ada juga acara yang diadakan oleh anak-anak TPA dan TPQ yaitu dziba’an. Dan ada juga Baharitan yaitu kegiatan yang dilakukan setiap tahun kegiatan tersebut sseperti bersih desa. Susunan acara dimulai dengan pembacaan doa akhir tahun, istighozah, sholat magrib berjamaah, doa awal tahun dan diakhiri dengan pertunjukan wayang sampai subuh.
  • Acara yang dilakukan oleh TPA orangtua dua minggu sekali setiap hari Jumat dan Sabtu malam. Acara tersebut yaitu kegiatan belajar mengaji bagi orang-orang tua yang belum lancer baca Al-qur’an.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mbak letak maqom syeh subakir di di dusun desa kecamatan apa di blitar? thank