Kamis, 18 Oktober 2012

Etnosains & Etnometodologi


Etnosains
Etnosains berasal dari kata Yunani yakni “ethnos” yang berarti bangsa dan “scientia” yang berarti pengetahuan (Werner dan Fenton, 1970:537). Etnosains adalah pengetahuan yang khas dimiliki oleh suatu bangsa. Dari sini muncul istilah emik dan etnik. Emik adalah pandangan dari segi subjek yang diteliti dan etik merupakan pandangan dari segi peneliti. Jadi pendekatan etnosains bertujuan untuk mengetahuai pengetahuan yang ada dan berkembang di suatu masyarakat. Namun, para ahli sebenarnya masih memiliki pendapat yang berbeda dari penggunaan nama “etnosains” sendiri. Ini berdasarkan pada apa yang menjadi fokusnya dalam penelitian. Seperti istilah the new ethnography, cognitive anthropology dan descriotive semantics.  Tetapi bila kita amati dari segi metodenya dari beberapa istiah diatas terdapat keseragaman.
Menurut pendapat Goodeenaught(1964:7-9) ada tiga masalah pokok dalam membandingkan suku-suku didunia sehingga diperlukannya metode etnosains ini yakni:
1.      Ketidaksamaan data etnografi yang disebabkan perbedaan focus penelitian itu sendiri
2.      Sejauh mana data-data tersebut tersedia untuk di bandingkan
3.      Kriteria pengelompokan data
Dalam etnosains banyak memperhatikan katagori-katagosisasi yang dimiliki oleh kebudayaan tertentu. Katagori itu tercermin dalam bahasa, sebagai pendukung utama kebudayaann itu. Etnosains sendiri terbagi menjadi dua yakni etnologi etnosains dan etnografi etnosains. Pada tingkatan etnografi seorang peneliti tidak mencari ke universal an melainkan menuliskan tentang penggambaran menyeluruh tentang suatu budaya tersebut. menururt saya lebih kearah penelitian deskriptif atau eksploratif. Pada tingkatan etnologi peneliti sudah melakukan perbandingan sehingga tercapainya ke universal an budaya.

Etnometodologi
Munculnya teori etnometodologi dipengaruhi beberapa hal, terutama teori fenomenologi. Tujuan teori ini untuk mencari dasar-dasar terwujudnya dasar-dasar social. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Garfinkel tentang etnometodologi bahwa interaksi sehari-hari mempunyai system dan terorganisir bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya.  Penekanan pada teori ini ada pada ekspresi yang sifatnya objektif dan indeksikal, bagi Garfinkel itu sangat penting. Ekspresi indeksikal adalah penggambaran objek-objek menurut kekususun dan keunikannya. Lebih jauh garfinkel mengemukakan aktifitas memberikan keteraturan terhadap sesuatu yang dihadapi.

Perbandingan Etnosains & Etnometodologi
Metode Etnosains lebih melihat suatu kebudayaan dari sudut pandang emik. Pengetahuan sebagai sistim ide. Disini peneliti mencoba menjelaskan kebudayaan tetapi dari kacamata subjek yang diteliti. Sedangkan etnometodologi melihat suatu kebudayaan dari system dan interaksi harian masyarakat yang diteliti dari sudut pandang etik.

Tidak ada komentar: