Kamis, 18 Oktober 2012

Tugas Kelompok


Oleh
RONA NOVITASARI                 (071017049)       
WAHYU PRAMONO P              (071017050)
SITI FARHA                              (071017052)



PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya, Jawa Timur
2012
Faktor yang mempengaruhi fertilitas jauh lebih rumit dari pada yang mempengaruhi mortalitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas antara lain:
  1. Biaya hidup yang tinggi
  2. Perbaikan status & kedudukan perempuan
  3. Norma, adat-istiadat, mitos.tabu
  4. Tingkat mortalitas menurun
  5. Sikap sekuler & rasional    
           
Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas adalah
1.      Sosial-ekonomi
2.      Adat-istiadat
3.      Kesehatan

 Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah indikator yang disebut angka kematian bayi (IMR). Di Indonesia, IMR telah mengalami penurunan dari 142 pada 1967-1971 menjadi 46 pada periode 1992-1997. Penurunan IMR yang drastis ini menyembunyikan perbedaan IMR antar daerah geografis dan kalangan sosial ekonomi yang berbeda. Data dinas kependudukan menyebutkan perbedaan IMR antara perkotaan dan pedesaan semakin melebar, sekitar 42% lebih tinggi di daerah pedesaan dibanding daerah perkotaan.
Gwatkin (2000) mengindikasikan bahwa perbedaan IMR di Indonesia berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang diukur dengan tingkat kekayaan dan rasio penduduk miskin. Kawachi (1994) dalam Poerwanto dkk.(2003) mengemukakan bahwa pada kenyatannya kalangan dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah memiliki resiko kematian yang lebih tinggi. Sehingga kebijakan pemerintah dalam memperbaiki fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan perbedaan sosial ekonomi antar daerah sangat berpengaruh terhadap penurunan kematian bayi. Kebijakan pemerintah tentang penghapusan biaya persalian untuk masyarakat bawah dan menengah rupanya sangat ampuh untuk menurunkan angka mortalitas. Akan tetapi ini akan menaikan angka fertilitas.
Budaya juga mempunyai peranan penting dalam mortalitas dan fertilitas. Beberapa budaya di Indonesia sangat mendukung fertilitas. sebagai contoh ada suatu masyarakat yang mengharuskan sebuah keluarga mempunyai anak laki-laki. Jadi, keluarga tersebut akan berusaha untuk melahirkan seorang anak laki-laki. Faktor pendukung fertilitas yang sulit dihindari juga yakni rendahnya usia kawin. Sedangkan faktor pendukung mortalitas lebih mudah untuk di hambat. Untuk faktor kesehatan dan kemiskinan pemerintah telah mengeluarkan JAMKESMAS dan JAMKESDA. Jaminan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah ini berupa penghapusan biaya pengobatan untuk kalangan masyarakat tidak mampu.

Tidak ada komentar: