Oleh
RONA NOVITASARI (071017049)
WAHYU PRAMONO P (071017050)
SITI FARHA
(071017052)
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya, Jawa Timur
2012
Faktor
yang mempengaruhi fertilitas jauh lebih rumit dari pada yang mempengaruhi
mortalitas
Faktor-faktor
yang mempengaruhi fertilitas antara lain:
- Biaya
hidup yang tinggi
- Perbaikan
status & kedudukan perempuan
- Norma,
adat-istiadat, mitos.tabu
- Tingkat
mortalitas menurun
- Sikap
sekuler & rasional
Faktor-faktor
yang mempengaruhi mortalitas adalah
1. Sosial-ekonomi
2. Adat-istiadat
3. Kesehatan
Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi
perhatian adalah jumlah kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan
dengan sebuah indikator yang disebut angka kematian bayi (IMR). Di Indonesia,
IMR telah mengalami penurunan dari 142 pada 1967-1971 menjadi 46 pada periode
1992-1997. Penurunan IMR yang drastis ini menyembunyikan perbedaan IMR antar
daerah geografis dan kalangan sosial ekonomi yang berbeda. Data dinas
kependudukan menyebutkan perbedaan IMR antara perkotaan dan pedesaan semakin
melebar, sekitar 42% lebih tinggi di daerah pedesaan dibanding daerah
perkotaan.
Gwatkin
(2000) mengindikasikan bahwa perbedaan IMR di Indonesia berhubungan dengan
kondisi sosial ekonomi yang diukur dengan tingkat kekayaan dan rasio penduduk
miskin. Kawachi (1994) dalam Poerwanto dkk.(2003) mengemukakan bahwa pada
kenyatannya kalangan dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah memiliki resiko
kematian yang lebih tinggi. Sehingga kebijakan pemerintah dalam memperbaiki
fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan perbedaan sosial ekonomi antar
daerah sangat berpengaruh terhadap penurunan kematian bayi. Kebijakan
pemerintah tentang penghapusan biaya persalian untuk masyarakat bawah dan
menengah rupanya sangat ampuh untuk menurunkan angka mortalitas. Akan tetapi
ini akan menaikan angka fertilitas.
Budaya
juga mempunyai peranan penting dalam mortalitas dan fertilitas. Beberapa budaya
di Indonesia sangat mendukung fertilitas. sebagai contoh ada suatu masyarakat
yang mengharuskan sebuah keluarga mempunyai anak laki-laki. Jadi, keluarga tersebut
akan berusaha untuk melahirkan seorang anak laki-laki. Faktor pendukung
fertilitas yang sulit dihindari juga yakni rendahnya usia kawin. Sedangkan
faktor pendukung mortalitas lebih mudah untuk di hambat. Untuk faktor kesehatan
dan kemiskinan pemerintah telah mengeluarkan JAMKESMAS dan JAMKESDA. Jaminan
kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah ini berupa
penghapusan biaya pengobatan untuk kalangan masyarakat tidak mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar