VARIASI DAN KETIDAKLAZIMAN SEKSUAL
Salah satu sisi fantasi
yang di kejar oleh manusia sering memiliki penampilan yang tidak lazim yang
berlaku di masyarakat.
1.
Anggapan
perilaku seksual sebagai symptom penyakit
Ø Asosiasi
psychiatric amerika telah menolak konsep “homosexualities as illness”, namun
ahli psikoanalisa Freudian masih berpandangan sebagai penyakit yang dapat di
sembuhkan berdasarkan stidi grounded dan pengalaman klinis.
Ø Menganggap
orang homoseksual merupakan orang yang menderita kekerdilan dalam perkembangan
psychosexual nya, atau orang yang merasa memiliki kondisi ketidak sesuaian
ketika merespon objek-objek seksual yang berbeda jenisnya karena perasaan tidak
suka, neurotic, tidak dewasa atau tidak dapat merasa nyaman ketika menjalani
kehidupan seksual secara normal.
Ø Aliran
Freudian menganggap homoseksual berhubungan dengan:
-
Faktor biologis
Pengujian terhadap cirri-ciri
terdapat pada kondisi fisik, kromosom dan endokrin mesih belum secara tegas
memberikan jawaban
-
Faktor Psikologis
Proses sosialisasi perilaku anak
dalam lingkungan. Jadi feminism meniru perilaku ibu begiti pula sebaliknya.
Lingkungan melahirkan norma budaya(steriotipe) tertentu.
2.
Anggapan
tentang keterkungkungan
-
Pengalaman atas tindakan seksual
dianggap dapat mempengaruhi orientasi sekssualnya. (Katchadorian 1975:340-355)
-
Keterbatasan kebutuhan untuk berhubungan
dengan orang yang beridentitas seksual berbeda akan memberikan tekanan spikis
pada seseorang.
3.
Pedophilia
Menurut
Katchadorian(1975:341) menyebutkan 85% pelaku masih kerabat. Sehingga
pedophilia bukanlah pemburu ana-anak. 75% dilakukan di rumah. Usia pelaku 35-45
tahun. Cenderung sebagai orang konservatif dan moralitas. Biasanya tidak
memiliki catatan criminal sebelumnya. Pelaku pedophilia yang berorientasi
homoseksual akan memangsa anak laki-laki sebagai objek seksualnya. Ini
merupakan media penyaluran seks anak/korban homoseksual. Bentuk pelecehan
seksual lebih dominan dilakukan terhadap korban.
Ex.
Masturbasi, fellatio, anal intercourse, coitus jarang dilakukan karena mayoritas
pelaku impotensi.
4.
Incest
Berasal
dari bahasa latin yang berarti bernoda atau kotor. Bentuk-bentuk tindakan
seksual yang dilakukan orang tua kepada keturunannya. Mereka juga sering
menyebutkan perkawinan dengan kerabat.
5.
Zoophilia
atau bestiality
Kontak
seks dengan binatang. 17% dari laki-laki dan 3% wanita pernah melakukan ini.
Catatan sejarah dari Heroditus memperlihatkan bahwa domba-domba pada kuil
mendes di mesir telah dilatih secara khusu untuk berperilaku seks dengan
manusia.
6.
Group
Sex
Bukan
merupakan aktifitas untuk kenikmatan tapi lebih ke ekploitasi dan
eksperimental. Biasanya merupakan kelompok eksklusif yang terdapat dalam
masyarakat. Bentuk-bentuk group seks terdiri dari Swinger, dsb.
7.
Fetishism/erotis
fetisisme
objek
seks berupa benda mati. Atau bagian tubeh yang dipandang memiliki daya
seksualitas yang tidak konvensional. Tidak selalu memiliki kekuatan
supranatural. Psikologi modern menganggap halini merupakan hasil emosional
traumatis dari suatu pengalaman. Klasifikasi:
-
Desirers
Biasanya dicirikan dengan orang
ingin katagori patner sekssual tertentu.
Ex. Mempunyai organ genetalia yang
besar
-
Craver
Lebih kuat dari Desirers, namun
tidak muncul tanpa katagori-katagori tertentu. Tidak ada kecenderungan
melakukan kejahatan dalam mendapatkannya.
-
Level sedang
Gairah seksual tidak dapat muncul
tanpa rangsangan tertentu.
-
Level tinggi
Stimulus yang di inginkan
Dirimya merasa tidak butuh partner
-
Fetishists pembunuh
Sampai pada tingkat kejahatan dalam
rangka mendapatkan barang tersebut
Kecanduan pada fitur tertentu pada
bagian tubuh manusia
8.
Transvestism
Istilah
untuk menggambarkan orang-orang yang sukarela mengenakan pakaian lawan jenis.
Kelompok ini beranggotakan laki-laki dan wanita yang heteroseksual,
homoseksual, bisekual dan aseksual.
9.
Silang
Rias
Terdapat
laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian feminism tradisional.
10.
Necrophilia/thanathophilia/necrolaknia
Seks dengan
mayat. Dirinya sangat takut karena dirinya menginginkan pasangan seksual yang
tidak mampu menolaknya. Dirinya takut mati akan tetapi menjadi sebuah hasrat
untuk bergumul dengan kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar